Candi Borobudur, Warisan Budaya Dunia yang Mengagumkan
Candi Borobudur adalah salah satu monumen terbesar dan terpenting di Indonesia yang mencerminkan kebudayaan dan arsitektur tradisional.
Terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Borobudur merupakan candi Buddha yang dibangun pada abad ke-9 selama pemerintahan Dinasti Syailendra. Candi ini bukan hanya menonjol dari segi arsitektur, tetapi juga menyimpan nilai-nilai filosofis dan religius yang mendalam. JALAN-JALAN akan membahas sejarah, arsitektur, makna spiritual, dan pelestarian Candi Borobudur, serta peranannya sebagai salah satu ikon pariwisata Indonesia.
Sejarah Borobudur
Candi Borobudur dibangun antara tahun 780 dan 840 M oleh Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra. Sejarah mencatat bahwa candi ini merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Buddha, dan pembangunan candi ini dilakukan oleh para pengrajin berbakat yang membawa pengaruh budaya Hindu serta Buddha dari India.
Meskipun dibangun sebagai tempat ibadah, Candi Borobudur juga berfungsi sebagai pusat pendidikan bagi umat Buddha. Selama periode kemanjangan Dinasti Majapahit, penggunaan candi ini mulai menurun seiring dengan pergeseran agama di masyarakat.
Faktor penyebab lain yang menyebabkan penurunan use Candi Borobudur adalah beberapa kali bencana alam, seperti letusan gunung berapi dan gempa bumi. Candi ini akhirnya tertimbun tanah dan ditinggalkan selama berabad-abad sampai ditemukan kembali oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814. Penemuan kembali ini menandai awal perhatian dunia terhadap Candi Borobudur sebagai salah satu keajaiban arsitektur dunia.
Arsitektur Candi Borobudur
Borobudur memiliki desain yang unik dan rumit, yang merupakan perwujudan dari arsitektur Buddha serta pengaruh seni dan budaya lokal. Candi ini dibangun dengan menggunakan sekitar 2 juta blok batu andesit, dan terdiri dari sembilan platform yang disusun dalam bentuk stupa, dengan empat tingkat persegi di bawah dan tiga tingkat bulat di atas. Berikut adalah beberapa elemen penting dalam arsitektur Candi Borobudur:
Struktur Tiga Tingkat
Borobudur memiliki tiga tingkat yang menggambarkan perjalanan spiritual seorang pemeluk Buddha:
- Khamavacara (setingkat dasar): Terdiri dari enam platform persegi yang melambangkan kehidupan duniawi. Di tingkat ini terdapat lebih dari 1.400 relief yang menceritakan ajaran Buddha dan tradisi Buddha, termasuk kisah-kisah tentang kehidupan Sang Buddha.
- Sukhamavacara (tingkat menengah): Terdiri dari tiga platform melingkar. Pada tingkat ini terdapat 72 stupa bercorak ventilasi, yang melambangkan pencapaian nirwana. Stupa-stupa ini di isi dengan patung Buddha yang tersembunyi di dalamnya.
- Parinibbana (tingkat atas): Di puncak candi terdapat satu stupa besar yang melambangkan kesempurnaan dan pencapaian nirwana tertinggi. Stupa ini simbol dari Buddha itu sendiri, berdiri dalam keheningan sebagai lambang pencapaian spiritual.
Relief yang Menceritakan Ajaran Buddha
Relief yang terdapat di Candi Borobudur adalah salah satu daya tarik utama candi ini. Total relief yang ada berjumlah sekitar 2.672 panel, yang terdiri dari dua jenis:
- Relief Cerita: Menggambarkan kisah kehidupan Sang Buddha, ajaran moral, serta berbagai peristiwa penting dalam sejarah Buddha.
- Relief Pemandangan: Menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat dan flora serta fauna yang ada pada masa itu. Ini memberikan gambaran tentang budaya dan cara hidup masyarakat pada abad ke-9.
Stupa
Candi Borobudur memiliki sekitar 72 stupa yang terletak di tingkat atas. Stupa-stupa ini di rancang dengan ventilasi berbentuk lingkaran, yang merepresentasikan filosofi bahwa dalam pencarian spiritual, setiap orang memiliki jalur yang berbeda untuk mencapai pencahayaan.
Pada setiap stupa terdapat patung Buddha, dan posisi patung dalam stupa menunjukkan sikap yang berbeda menyampaikan makna tertentu dalam ajaran Buddha. Keberadaan stupa-stupa ini juga melambangkan tahap-tahap pencapaian spiritual dalam ajaran Buddha.
Baca Juga: Air Terjun Sendang Gile: Keindahan Tersembunyi di Lombok
Makna Spiritual Candi Borobudur
Candi Borobudur bukan hanya sebuah monumen fisik, tetapi juga sebuah simbol kekayaan spiritual. Dalam ajaran Buddha, Borobudur merepresentasikan jalan menuju pencapaian nirwana, yaitu keadaan akhir yang di impikan oleh setiap penganut agama Buddha.
Pengunjung yang melakukan perjalanan melingkar di sekitar candi juga dapat melambangkan perjalanan spiritual mereka dalam hidup. Relief yang ada juga memiliki makna mendalam terkait dengan ajaran moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap panel relief menggambarkan nilai-nilai luhur seperti kasih sayang, kebijaksanaan, dan keadilan, yang perlu di pegang oleh setiap pengikut Buddha. Hal ini menjadikan Candi Borobudur bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat belajar dan penghayatan ajaran.
Pelestarian Candi Borobudur
Sejak di temukan kembali, pemerintah Indonesia dalam kerja sama dengan UNESCO telah berusaha keras untuk memelihara dan melestarikan Candi Borobudur. Upaya-upaya yang di lakukan meliputi:
- Restorasi dan Perbaikan: Berbagai proyek restorasi di adakan untuk memperbaiki kerusakan pada struktur candi akibat pengaruh cuaca, bencana alam, dan aktivitas manusia. Proyek restorasi besar di lakukan pada tahun 1973 hingga 1983 yang mencakup pemindahan lebih dari satu juta batu untuk perbaikan dan pelestarian.
- Penelitian dan Studi: Penelitian tentang sejarah, arsitektur, dan seni Candi Borobudur terus di lakukan untuk memahami lebih dalam tentang monumen ini. Studi-studi tersebut juga berfokus pada cara terbaik untuk melestarikan warisan budaya ini.
- Program Pendidikan dan Kesadaran: Untuk menjaga serta menghargai keberadaan Borobudur, program pendidikan di lakukan untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya pelestarian warisan budaya. Ini bertujuan agar setiap orang, terutama generasi muda, dapat memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Borobudur sebagai Destinasi Wisata
Keindahan dan keunikan Candi Borobudur menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara berlomba-lomba untuk mengunjungi tempat ini. Selain arsitektur dan budayanya yang kaya, Borobudur juga menawarkan berbagai aktivitas yang menarik bagi pengunjung:
- Pagi Hari di Borobudur: Banyak pengunjung yang memilih untuk datang pagi-pagi sekali untuk menyaksikan matahari terbit dari puncak candi. Pemandangan matahari terbit yang menjulang di atas candi, di tambah dengan kabut tipis yang memenuhi kota sekitar, menjadi pengalaman yang sangat mengesankan.
- Festival Waisak: Setiap tahun, Waisak di rayakan di Candi Borobudur untuk memperingati kelahiran, pencarian, dan kematian Sang Buddha. Festival ini adalah salah satu atraksi terbesar yang menarik ribuan umat Buddha dari seluruh dunia untuk bersama-sama menggelar ritual dan doa di lokasi candi.
- Seni dan Budaya: Di sekitar Candi Borobudur, sering di gelar berbagai pertunjukan seni dan budaya, yang mencerminkan kekayaan budaya lokal. Pengunjung juga dapat menemukan berbagai ruang pameran yang memperkenalkan sejarah dan artefak yang berkaitan dengan candi.
- Ekowisata: Selain menikmati keindahan Candi Borobudur, pengunjung juga dapat menjelajah area sekitar yang terkenal dengan keindahan alamnya, seperti pegunungan dan persawahan. Banyak juga kegiatan yang mengajak para wisatawan untuk lebih berinteraksi dengan masyarakat setempat dan belajar tentang cara hidup mereka.
Kesimpulan
Candi Borobudur adalah salah satu warisan budaya paling berharga di Indonesia dan merupakan simbol kebanggaan bangsa. Sebagai candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur tidak hanya menarik wisatawan dengan keindahan arsitekturnya, tetapi juga menyimpan berbagai nilai-nilai spiritual yang mendalam.
Upaya pelestarian yang di lakukan menunjukkan komitmen untuk menjaga dan melestarikan monumen ini agar tetap menjadi bagian dari warisan budaya dunia. Keberadaan Candi Borobudur tidak hanya mencerminkan sejarah yang kaya. Tetapi juga menjadi tempat pertemuan bagi umat dari berbagai latar belakang untuk merenungkan defensasi universal dalam perjalanan hidup mereka.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk terus menjaga dan merawat warisan budaya ini. Agar dapat di nikmati oleh generasi mendatang dan untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan sejarah dan keberagaman budayanya. Manfaatkan juga waktu anda untuk mengekspor lebih dalam tentang Wisata Indonesia.