Alun-Alun Kidul Surakarta: Warisan Budaya dan Destinasi Wisata Favorit
Alun-Alun Kidul Surakarta merupakan tempat bersejarah sekaligus pusat kehidupan masyarakat Solo yang sarat makna budaya.
Dikenal juga dengan nama Alkid, alun-alun ini menjadi ruang terbuka hijau yang menyajikan keseimbangan antara fungsi historis dan aktivitas kekinian warga. Dibawah ini JALAN-JALAN akan membahas Alun-Alun Kidul juga menjadi tempat berbagai tradisi dan hiburan rakyat yang terus dipertahankan hingga hari ini.
Sejarah & Asal-Usul Alun-Alun Kidul Surakarta
Alun-Alun Kidul dibangun pada masa pemerintahan Susuhunan Pakubuwono II pada tahun 1744-1745, bersamaan dengan pemindahan ibu kota keraton dari Kartasura ke Surakarta. Alkid berfungsi sebagai area latihan militer dan ritual keraton, berbeda dengan Alun-Alun Lor yang lebih ke penggunaan resmi pemerintahan.
Alkid juga memiliki nilai filosofis penting dalam kebudayaan Jawa, melambangkan harmoni antara manusia dan alam. Sejak itu, alun-alun ini menjadi pusat kegiatan dan simbol kebesaran budaya kerajaan. Hingga kini, fungsi budaya tersebut tetap lestari di Alkid.
Peranan dan Fungsi Sosial Budaya
Alun-Alun Kidul menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Solo selama berabad-abad. Tempat ini digunakan sebagai arena latihan prajurit serta lokasi pesta rakyat dan hiburan tradisional. Alkid pernah menjadi lokasi pelaksanaan tradisi tapa pepe, di mana rakyat dapat mengadu kepada raja secara langsung.
Fungsi tersebut menunjukkan peran alun-alun sebagai ruang demokrasi tradisional dalam masyarakat Jawa. Selain itu, Alkid adalah tempat interaksi warga dengan elemen budaya yang kuat, menjaga nilai-nilai tradisional sekaligus menjadi tempat kegiatan rekreasi yang ramah keluarga.
Baca Juga:
Warisan Bersejarah Dua Gerbong Kereta Api
Salah satu ciri khas Alun-Alun Kidul adalah keberadaan dua gerbong kereta api milik Pakubuwono X, raja Kasunanan Surakarta yang memerintah dari 1893 sampai 1939. Gerbong pertama adalah kereta pesiar dengan teknologi pendingin ruangan menggunakan es batu, digunakan untuk perjalanan dan kunjungan raja ke pabrik gula.
Gerbong kedua adalah kereta jenazah berwarna putih, yang dirancang khusus dan hanya dipakai sekali untuk mengantar jenazah raja ke Makam Imogiri. Kedua kereta ini mencerminkan nilai kemuliaan sekaligus kefanaan hidup manusia dalam budaya Jawa.
Kehidupan Masyarakat & Tradisi di Sekitar Alun-Alun
Alun-Alun Kidul Surakarta tetap menjadi ruang terbuka hijau dengan dua pohon beringin kurung yang dianggap sakral. Kawasan ini menjadi tempat olahraga, rekreasi, dan tempat berkumpul keluarga. Tradisi Masangin, yaitu berjalan dengan mata tertutup di antara dua pohon beringin kembar, masih dipraktikkan sebagai simbol keberanian dan keberuntungan.
Selain itu, keberadaan kerbau putih atau kebo bule yang dianggap keramat menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual adat di daerah ini. Alkid adalah ruang hidup bagi tradisi dan kehidupan sosial masyarakat sekitar.
Atraksi Wisata Kuliner & Wahana Hiburan Keluarga
Selain kaya budaya, Alkid juga dikenal sebagai pusat wisata kuliner dengan harga terjangkau. Banyak pedagang kaki lima menyediakan makanan khas seperti sup matahari, tahu petis, dan gorengan yang digemari masyarakat lokal dan turis.
Selain kuliner, kawasan ini punya wahana permainan ramah keluarga seperti komidi putar, becak hias berwarna-warni, dan playground bagi anak-anak. Kombinasi sejarah, budaya, kuliner, dan hiburan membuat Alun-Alun Kidul menjadi destinasi favorit untuk rekreasi dan menikmati suasana santai di Kota Solo.
Kesimpulan
Dalam beberapa tahun terakhir, Alun-Alun Kidul Surakarta mengalami revitalisasi signifikan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung. Penataan ulang area kuliner dilakukan dengan menyediakan shelter bagi para pedagang hingga lebih tertata rapi.
Kandang kebo bule diperluas dengan penambahan fasilitas seperti kolam berendam agar wisatawan dan warga dapat lebih mudah berinteraksi dengan kerbau putih tersebut. Revitalisasi ini bertujuan mempertahankan nilai budaya sekaligus menyediakan fasilitas modern.
Mendukung aktivitas olahraga dan rekreasi masyarakat, menjaga keseimbangan antara tradisi dan perkembangan zaman. Simak dan ikuti terus informasi yang lebih menarik perkembangan tentang wisata-wisata yang ada di dunia hanya di JALAN JALAN.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari travel.kompas.com
- Gambar Kedua dari radarsolo.jawapos.com