Monkey Forest Ubud, Serunya Jalan-Jalan Bareng Monyet di Bali
Monkey Forest Ubud bukan sekadar tempat wisata biasa perpaduan sempurna antara alam liar, budaya Bali yang sakral, dan petualangan yang tak terduga.
Terletak di jantung kawasan budaya Ubud, Monkey Forest bukan cuma tempat kumpul para monyet, tapi juga destinasi wisata alam dan spiritual yang memadukan keindahan hutan, nuansa religius, serta interaksi unik antara manusia dan satwa liar.
Yuk, kita ulik lebih jauh keseruan apa aja yang bisa kamu rasakan saat berkunjung ke tempat hits ini hanya di JALAN-JALAN!
Serunya Berinteraksi Langsung Dengan Monyet
Bagian paling ikonik dari Monkey Forest tentu saja adalah monyet-monyetnya yang bebas berkeliaran di area wisata. Mereka bukan hewan jinak yang dilatih, tapi monyet liar yang terbiasa hidup berdampingan dengan manusia. Karena itu, interaksi dengan mereka bisa jadi seru, menegangkan, bahkan menggelikan!
Apa yang bisa kamu lakukan?
-
Foto bareng monyet: Banyak momen lucu yang bisa diabadikan. Kadang monyet naik ke bahumu, kadang mereka duduk manis minta camilan.
-
Melihat tingkah konyol mereka: Dari saling kejar, loncat ke pohon, rebutan makanan, sampai nyuri kacamata pengunjung mereka benar-benar entertainer alami!
-
Memberi makan (hati-hati): Ada area khusus tempat kamu bisa kasih pisang, tapi wajib mengikuti panduan petugas supaya tetap aman.
Tapi ingat, meski kelihatan menggemaskan, tetap jaga jarak dan jangan memprovokasi. Jangan bawa barang mengilap atau makanan di tangan, karena monyet di sini punya ‘radar’ tinggi untuk barang menarik!
Wisata Budaya dan Spiritualitas
Yang bikin Monkey Forest beda dari kebun binatang biasa adalah adanya nuansa budaya dan spiritual yang kental. Di dalam kawasan ini terdapat tiga pura kuno, yaitu:
-
Pura Dalem Agung Padangtegal – pura utama yang jadi pusat spiritual hutan ini.
-
Pura Beji – pura suci tempat pembersihan jiwa dan raga.
-
Pura Prajapati – terletak dekat kuburan tradisional desa, digunakan untuk upacara Ngaben (pembakaran jenazah).
Pura-pura ini berdiri megah di tengah pepohonan rimbun, dikelilingi patung-patung batu yang berlumut, menambah kesan mistis sekaligus damai. Tak sedikit pengunjung yang datang ke sini bukan cuma untuk melihat monyet, tapi juga untuk meresapi ketenangan spiritual dan energi alam yang kuat.
Baca Juga: Jalan-Jalan Seru ke Candi Prambanan, Megah Banget!
Fasilitas Lengkap dan Akses yang Nyaman
Monkey Forest Ubud bukan tempat wisata yang ‘liar’ tanpa fasilitas. Justru sebaliknya, pengelola tempat ini sangat profesional. Kamu akan menemukan:
-
Area parkir luas: Cocok untuk mobil pribadi maupun bus pariwisata.
-
Toilet bersih dan pusat informasi wisata: Petugas siap membantu jika kamu butuh arahan.
-
Toko oleh-oleh dan kafe: Ada beberapa tempat buat ngopi atau beli cendera mata khas Ubud.
-
Jalur pedestrian ramah lansia dan anak-anak: Jalanan di dalam area dirancang dengan tangga dan jembatan yang aman.
Harga tiket masuknya juga cukup terjangkau. Untuk wisatawan domestik, berkisar di Rp 80.000–100.000, tergantung usia dan musim liburan. Worth it banget untuk pengalaman unik yang gak bisa kamu temuin di tempat lain.
Tips Jalan-Jalan Aman di Monkey Forest
Sebelum kamu menjelajah hutan penuh monyet ini, ada beberapa tips penting biar pengalaman kamu tetap aman dan menyenangkan:
-
Jangan bawa makanan terbuka atau plastik kresek: Monyet bisa salah sangka dan berusaha merampasnya.
-
Jaga barang pribadi dengan baik: Kacamata, topi, ponsel pastikan nggak mudah diambil.
-
Ikuti arahan petugas: Ada area yang memang disarankan hanya untuk dilihat, bukan didekati.
-
Gunakan sepatu yang nyaman: Kamu akan banyak jalan di jalur berbatu dan menanjak.
-
Datang pagi atau sore hari: Selain udara lebih adem, monyet-monyet juga lebih aktif dan nggak malas-malasan seperti siang hari.
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini. Semoga memberikan manfaat buat anda. Jangan ragu datang kembali untuk mengetahui lebih banyak informasi menarik lain nya hanya di JALAN-JALAN.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Utama dari monkeyforestubud.com